senirupa

Tuesday, December 31, 2013

Negara Kelautan Republik Ikan

atra nanggroe bek pajoh sidroe
cerita masalah ikan membuat saya teringat kampung yang berada di mulut kuala Meureudu yang selalu menganga di pantai 'Manohara'. pantai yang saban minggu disambangi ratusan pelayat yang haus suasana laut nan indah. tiap hari mulut kuala itu dilalui nelayan yang pulang pergi melaut. nelayan yang berpeluh mencari ikan untuk memenuhi selera kita di meja makan. ikan yang Tuhan jadikan di dasar laut untuk keberlansungan dan keindahan samudera.

ikan-ikan hidup dalam kerajaan besar dengan berbagai suku dan bahasa yang berbeda. namun tetap bersatu di bawah Negeri Kelautan Republik Ikan.

masalahnya begini.


serombongan ikan yang akan bermigrasi ke suatu tempat, katakanlah ada ribuan ikan di sana dengan segala sikap dan pendirian individualnya. mungkin ikan yang sampai ke meja makan kita adalah mantan ikan  bijak dalam komunalnya.tempat ikan berkeluh kesah dan tempat bertanya ikan yang sedang dirundung gelisah. ikan-ikan semacam itu, sangat dibutuhkan dalam masyarakat. dalam masyarakat ikan maksud saya. akan sangat bermanfaat jika ikan tersebut mempengaruhi sikap keseharian kita dengan segala kebijaksanaanya.

atau beberapa ekor ikan calon santapan kita dulunya merupakan prajurit dalam ketentaraan. merekalah yang telah bersusah payah menghalau musuh yang coba mengganggu keamanan dan ketertiban wilayah. keberadaan mereka mutlak dibutuhkan ikan-ikan lain yang otomatis tidak berhak memiliki senjata api, walau untuk kepentingan membela diri. maka, ikan-ikan yang lemah itu mempercayakan keamanannya kepada sekelompok ikan lain yang secara institusi punya kewajiban melindungi rakyat ikan. namanya juga ikan. walau sudah terorganisir dalam sistem komando yang modern, masih saja ada oknum ikan yang berperilaku menyimpang dalam tugas-tugas mulianya membela kepentingan rakyat dan negara. mungkin salahsatu calon santapan itu adalah seekor tentara ikan yang pernah 'menyasarkan' pelurunya ke kepala rakyat ikan hanya karena soal utang piutang. atau manakala jalan-jalan sore menikmati suasana laut, seekor ikan melirik agak lama ke arah oknum tentara ikan. lantas, si tentara menghajar sampai harus diopname sang rakyat ikan yang malang itu. hal-hal remeh temeh begini kerap terjadi dalam alam bawah laut sana yang keras. baiknya, sebelum melahap oknum ikan macam ini, kita wajiblah kiranya meminta perlindungan Allah yang maha kuasa agar kiranya tidak dipengaruhi 'perangui' atau perangai ikan yang begini rupa. kalau tidak, bisa jadi ini akan menambah daftar jumlah tindakan anarkisme buta dalam kehidupan.

masih untung yang disantap di meja makan dalam satu kesempatan itu beberapa ekor ikan yang semasa di laut adalah mubaligh yang shaleh. yang imbang antara hablumminannas  dan hablumminallah. jika sedang berada di rumah makan, malah disarankan untuk memesan satu porsi lagi ikan yang sama tabiatnya semasa di laut sana. namun, hati-hati juga. anda perlu mewaspadai di antara ikan itu keselip juga ikan yang mubaligh tapi sering warawiri  di acara infotainment. sering memberi komentar tentang hubungan selebritis ikan. memang agak sulit membedakan ikan yang mubaligh. karena pakaian mereka itu. berpeci, suka menyebut nama Tuhan untuk hal-hal yang tak penting sama sekali. mungkin biar kelihatan shalehnya kali ya. entahlah, dalam beberapa kesempatan, saya jarang bisa mengenali dua sifat ikan ini. kadang saya putuskan untuk tidak makan saja ikan-kan itu. saya ganti dengan telor ceplok.

apa jadinya jikalau itu ikan yang terjaring dalam pukat atau kail nelayan adalah sekelompok ikan revolusioner yang menghendaki perubahan secara progresif? jika sedang mengunyah, lantas kita memuntahkannya kembali kalau begitu? mengingat ikan-ikan ini kerap diklaim sebagai gerakan kiri dan ditandai dawat merah. jangan-jangan, sesudah menyantap sepiring ikan macam ini, anda mendapat inspirasi untuk mencipta revolusi. tak peduli itu revolusi kelas provinsi atau revolusi kelas kacangan yang hanya melibatkan beberapa puluh orang tetangga untuk mengkudeta kepala lorong. didasari oleh alasan-alasan masuk akal, revolusi yang anda inisiasi akan mempersulit posisi anda dalam masyarakat. kalau takut. jangan santap ini ikan.

ada banyak ikan-ikan di bawah laut sana yang tak mungkin kita perkenalkan satu persatu di sini. bahkan ada yang tak mau disebutkan namanya walau pun dipublikasikan sedemikian rupa. ini jenis ikan pemalu barangkali. malah ada ikan yang minta dipublikasi diri. serupa walau tak sama benar dengan iklan layanan masyarakat di papan reklame kita yang besar-besar. mesti ada seseorang yang dihadirkan ke situ untuk kepentingan yang kita tidak tahu dan tentu saja keberadaannya di iklan itu samasekali tidak berkaitan dengan pesan yang ingin disampaikan. malah mengurangi kesan artistik suatu desain (kalau tidak ingin dikatakan merusak keseluruhan desain gara-gara kehadiran sosok dimaksud). ikan-ikan pemalu jumlahnya sangat banyak di laut kita. namun anda jangan pernah enggan menyantapnya. peduli amat dengan kemaluannya. toh, asal tidak memalukan, ikan-ikan itu layak dinikmati.

oh iya. saya lupa satu kategori ikan yang satu lagi.ikan idealis. saya tak merekomendasikan anda untuk tidak menyantapnya. namun, anda hanya perlu mengenali jenis ikan ini agar dapat mempertimbangkan sisi negatif melahap ikan kategori ini. sebelum menyiangi ikan macam ini, bolak-balik kembali tubuhnya. perhatikan ekornya. anda akan menemukan ekornya jarang-jarang dan nampak tak gemulai jika dikibaskan. ini ikan semasa hidupnya termasuk yang kurang mendapat asupan gizi yang cukup. sehingga pertumbuhan ekornya kurang artistik. kita tidak tahu apakah ikan ini seorang aktivis atau seorang pegawai negara dahulunya, yang menolak untuk memperkaya diri. bagi yang ingin menonjol secara finansial, siapkan tendangan sekelas Gerrard. tendang itu ikan sekuat-kuatnya.

beralih saja ke tempe atau tahu. atau menjadi vegetarian. itu lebih baik bagi anda yang takut ketularan sifat ikan.wassalam.

(untuk beberapa jenis ikan yang belum sempat saya kisahkan di sini misalkan, jenis ikan yang semasa di laut sana memimpin perusahaan tapi abai pada pegawai, akan saya lanjutkan kelak. insyaallah,ya)

Oktober 2011.Lamteumen.