senirupa

Tuesday, August 2, 2011

Guruku Gurumu


Wajahmu bukan lelucon jenaka
Pakaianmu lusuh dicegat hujan
Setiap derap sepatumu kuparkirkan diri sebentar
Sebagai bentuk penghormatan

Setiap engkau bergurau
Aku terlalu gagap merasa diri
Apabila kau bacakan undang-undang dasar hari senin
Aku prihatin, dengan hukum-hukum itu

Setiap engkau butuh uang mendadak
Aku teringat awal bulan
Dengan sejumlah tanda tangan
Lalu aku begitu tak bersemangat
Dengan syarat administrasi tak berguna

Setiap akhir bulan
Bulan di pekarangan rumahmu redup
Aku dapat merasakan kebutuhan perut
Tak bisa diajak kompromi

Kadang-kadang habis akal
Adakah sesuatu dapat digadaikan

Ketika engkau tak bersemangat pagi-pagi
Sudahkah engkau mandi

Seperti kita tahu
Perusahaan air disini lebih buruk dari OSIS
Begitupun, diharamkan nunggak tagihan

Lalu jatuh tempo kontrakan
Terlihat jelas di keriput keningmua
Walau rumah dinas disediakan

Mengapa engkau enggan

08-november-2008, kamis
guru yang kami hormati