senirupa

Wednesday, January 8, 2014

Black Jack Kupi

geulanceng trademerk kaos.
tak usah kau bilang kau pernah mampu mengeja hujan dalam segelas kupi Aceh. dan pernah sangat akrab dengan suasana Banda Aceh ketika sore tertunduk dalam ketiak senja.
tak usah berlebihan. di sini, di Black Jack Kupi, Taman Sari tak pernah bisa dengan jelas mengungkapkan benaknya. bising sepanjang masa mengukuhkan gagap di mulutnya. masalalu sesekali hadir dalam jenuh puisi, diantar hujan pada penyair yang gagal mendeteksi gigil. puisinya meleleh dan tak jelas hendak bicara apa.

di atas meja, bergelas-gelas kupi dingin dan urung ditenggak. obrolan-obrolan ngawur mendadak dielu-elukan sebagai muara suntuk di akhir pekan. berita politik disantap sembari mengamini janji politisi. di Meuligoe, tuwan gubernur sedang makan malam sambil menghitung-hitung laba rugi setelah pesta demokrasi. di sini di Black Jack Kupi, mulut kami terkunci. kakeuh!!