senirupa

Wednesday, January 8, 2014

Jasa PLN


http://www.citizenjurnalism.com/wp-content/uploads/2012/03/pln.jpg



Zaman ketika laki-laki masih tabu melirik terlalu lama terhadap anak dara orang kini sudah tiada. Orang menuju pasar dengan mengendarai sepeda atau jalan kaki sudah menjadi kenangan yang enggan untuk diingat-ingat oleh mereka yang pernah menjalaninya.
Dalam sekejap mata segala sesuatu menemui ajalnya tanpa ampun. Tak lagi ada adik-adik kita menghafal huruf Arab selepas magrib dengan suara nyaring meski pun hanya diterangi panyót cilót temaram. 

Begitulah akhirnya kita sampai kepada kesimpulan yang kita reka-reka sendiri. Bahwa kita amat tidak sanggup seandainya dikembalikan ke zaman dahulu. Manakala ke kamar mandi harus menimba air dalam sumur atau nyemplung ke sungai yang kita tidak tahu ada atau tidaknya buaya pemangsa manusia. Atau harus ke pasar dengan jalan kaki hanya untuk membeli cabe yang kelupaan di daftar belanja sehari-hari. Bahkan bagaimana mungkin kita harus tidur dalam kamar pengap tanpa pendingin ruangan? Bahkan untuk memasak nasi harus dengan sabar menunggu mengatur api agar tidak terlalu panas yang bisa menyebabkan nasi yang kita tanak menjadi arang. 

Syukur kita terdampar di zaman modern dengan perangkat teknologi begitu rupa. Ibu-ibu rumah tangga tak harus bersusah payah berdiam di dapur hanya untuk menunggu nasi matang dengan sempurna. PLN mengaliri kita arusnya. Dan kita pun menggunakan penanak nasi elektrik. Akhirnya kita bisa menikmati infotainment tanpa terganggu urusan memasak. PLN amat berjasa mengurangi beban kita dalam segala hal. 

Jasa-jasa PLN itu tidak gratis tentu saja. kita dituntut belajar untuk disiplin sedisiplin tentara berbaris. Teratur dan tanpa cela. Kita diwajibkan membayar saat jatuh tempo. Kehadiran listrik pintar juga demikian. Tak ada arus tanpa pengisian pulsa pra bayar. PLN menjadikan kita hamba-hamba taat peraturan. 

Menjadi hamba PLN terkadang siap untuk kecewa dan siap pula untuk bersenang ria karena tak lagi harus membicarakan soal-soal penting dalam gelap gulita. Yang oleh sebagian orang sebut rapat gelap. Katakanlah rapat membahas saluran pembuangan rumah yang sumbat. Bergembira ria di bawah terang cahaya juga demikian menyenangkan. Tak ada lagi tersuruk ke lobang jalan hanya gara-gara tak ada penerang. 

Setiap zaman bahkan mempunyai kebosanan tersendiri. Bisa dibayangkan bagaimana membosankan harus selalu berada dalam ruangan ber-AC, buang hajat di jamban yang serba duduk dan minum dari dispenser yang dipanaskan listrik. Maka kehadiran PLN dalam pemadamannya adalah bonus sehari-hari di tengah rasa bosan menghinggapi. Bosan pada acara televisi, stress dengan deru kipas angin yang hembusannya begitu-begitusaja, hingga bahkan tak sanggup menahan suhu AC yang dinginnya selalu semu.

PLN juga menjadikan istri-istri kita di rumah yang kurang kerjaan untuk sejenak melupakan kasus kawin cerai selebriti di Jakarta. Atau terbawa sedih dengan telenovela yang membanjiri ruang keluarga kita saat jam tayang special.

2013