senirupa

Sunday, December 29, 2013

Manisnya diperbudak (Lamiet)

kaos geulanceng trademerk

zaman ini perbudakan kian manis rasanya. kian artistik dan halus terapannya. bahkan, kita tak lagi mampu menarik garis antara merdeka dan diperbudakkan. saya, karena terlalu histeris menyambut datangnya era ketakberbatasan komunikasi
, rela menghabiskan waktu semalam suntuk hanya untuk menggawangi akun Fesbuk dan twitter untuk tujuan-tujuan tak jelas. saya kerap mabuk dengan berbatang-batang rokok hanya sewileran dari beranda ke beranda untuk meihat status dan twit teman-teman yang sebagian besar tidak pernah berinteraksi secara fisik. saya secara sukarela jadi budak dunia maya dengan mengorbankan jatah mata saya untuk terpejam.

mungkin, di tempat anda bekerja sekarang, anda dengan tanpa terasa telah masuk dalam kategori dibudakkan. misalnya begini, hanya karena atasan anda selalu bersikap sopan dan bijaksana dalam menumpuk pekerjaan di atas pundak anda, dan itu sebenarnya bukan wewenang anda, anda dengan senang dan tak enak menolak akhirnya 'melahap' habis itu kerja. sementara, upah yang anda terima tidak sebanding dengan kerjaan yang anda kerjakan.

bagi anda yang merasa atasan adalah 'tangan Tuhan' yang membantu anda mengatasi morat-marit ekonomi, tentu ini menjadi lazim dan anda biarkan berjalan sepanjang waktu. bagi golongan seperti ini, sah rasanya diperbudakkan.

pembiaran atas perbudakan baik bagi satu golongan. namun menindas sebagian lainnya. dulu, sewaktu saya masih ngajar, dengan gaji dirapel 3 bulan sekali dengan nominal bulanannya Rp. 150.000, saya senang bukan main, karena atasan selalu menghembuskan angin surga bahwa tak lama lagi akan ada pensiunan massal tepat di tahun 2015. maka, kami yang sedang 'bakti sosial' di sekolah juga akan segera berganti status. dari honorer menjadi pegawai penuh. namun, setelah atasan sudah tidak kuat menghembus angin surga, saya merasa angin neraka terus yang menerpa wajah. akhirnya saya ambil sikap keluar. hehehe..bagaimana pun buruknya, saya pernah menjadi budak sukarela beberapa tahun. setelah meninggalkan pekerjaan menjanjikan finansial di percetakan.  semua itu akibat kurangnya kesadaran atas 'lamietisasi'.

bagaimana dengan urusan kantoran anda hari-hari dewasa ini? silakan rasa-rasa! karena biasanya, diawali dengan suasana kerja yang mengedepankan pola kekeluargaan, ujungnya menjebak pekerja dalam sistem 'asal sama-sama enak'.

Paskadom bilikroepa. 29122013