senirupa

Thursday, January 2, 2014

Ini kata bandit lokal tentang bandit interlokal

bandit lokal dan interlokal
ditemui disela-sela kesibukannya menangani banyak masalah sosial terutama persiapan pesta politik 2014, bandit lokal sumringah dengan mata kurang tidurnya. di meja kerja, dengan kopi secangkir dan rokok putih yang tak putus, ia nampak santai ketika menerima saya.
penampilannya hari itu dengan jins biru tua dipadu kemeja lengan pendek motif bunga warna biru muda memantapkan figur eksekutif mudanya. bersepatu senada warna celana, menambah kesan formal nan santai.

"saya suka biru, walau terkadang saya linglung harus mencintai semua warna. tapi makin ke hari saya semakin tergila-gila dengan merah. kamu jangan berpikir politis,ya" ungkapnya pada saya pagi itu. ruang kerjanya yang luas cukup memberi kenyamanan dalam kerja-kerja taktis dan politis. meskipun ia sendiri tidak secara praktis terjun dalam dunia politis. namun, dari pengakuannya, ia memegang peranan dalam menentukan arah dan tujuan politik. apa lagi dalam hal penggiringan opini. soal sokong menyokong penguasa, ia lebih halus dari siapa pun.

hari-hari belakangan ini, ia mulai tidak nyaman lagi. ia mengeluhkan kerja-kerja 'bandit'nya mulai tidak populer lagi di kalangan politikus. semenjak kedatangan bandit interlokal (mengutip Reza Mustafa di blog-nya).

"kerja-kerja elu meng-elukan politisi dan partainya, jangan kau pikir pekerjaan tukang fitnah. ini pekerjaan yang setara dengan kaum cerdik pandai. intelektual, pemikir. kita bekerja tidak berdasarkan naluri. tapi berbasis pemikiran, data-data dan sedikit penjilatan. ini harus kamu catat!" katanya dengan nada sedikit meninggi. menurut dia, bandit lokal adalah aset yang harus difasilitasi pemerintah. karena, keberadaan mereka seringkali menyelematkan muka pemerintah, parpol dan para pesohor. aset lokal ini setara dengan tambang gas alam di Lhokseumawe, Emas di Geumpang. jadi, sebagai pahlawan balik layar, sudah sepantasnya diapresiasi oleh mereka-mereka yang hari ini sudah kita antarkan ke altar kekuasaan.

"namun, kehadiran bandit interlokal sedikit mengguncangkan peta perbanditan di Aceh" ungkapnya seraya kepulan asap berhembus dari lubang hidung.

"apa antisipasi terhadap kehadiran bandit interlokal itu?" tanya saja menghadang.

"jegal atau lenyapkan mereka!" jawabnya singkat sambil mempermainkan batang rokok.

sepenuturannya, dengan modal link yang dimiliki bandit interlokal di lingkaran penguasa dan parpol, mustahil rasanya menjegal laju mereka. meskipun itu bukan tak mungkin. dengan SDM bandit-bandit lokal yang tidak kalah, setidaknya kompetisi perbanditan akan semakin hingar bingar dalam menarik perhatian penguasa.
"untuk menghindari kompetisi tak sehat, apa mungkin berkoalisi atau bekerja sama?" tanya saya diujung percakapan.

"tergantung bagi hasil yang nanti disepakati" tukasnya

kawebace, 01012014