senirupa

Thursday, January 2, 2014

Yuk intip sifat-sifat bandit

mural di bivak emperom. KKB

karena soal bandit tidak pernah kita dapatkan dimanuskrip mana pun, baiklah, selagi menunggu hujan reda sore ini,
saya kutip beberapa pernyataan dari seorang mantan bandit lokal yang akhirnya insaf. untuk sementara, sang mantan bandit meminta untuk tak disebutkan atau diinisialkan namanya. demi keamanan dan ketertiban katanya.

bandit-bandit di dunia ini sebenarnya mempunyai kesamaan dalam sifat. namun, spesifikasi dan sifat-sifat lokal kedaerahan tak bisa dinafikan. hmm..mantan bandit yang saya temui tadi, nampaknya sedang tidak berminat untuk berpanjang-panjang bicara. ada kesan ragu di matanya. takut akan saya apa-apakan.

di Aceh, paska damai yang menentramkan itu, setelah bandit-bandit dari Jakarta hengkang, kami memproduksi bandit sendiri yang bercorak kedaerahan. mudah bergaul, terlihat saleh, intelek dan suka melawan arus.

tak ada bandit yang tak retak. manusiawi sekali polahnya seorang bandit jika mengkhianati kawan seperjuangan, teman sebantal atau bahkan orang tua sendiri. dan bahkan mengkhianati ibu pertiwi. sebab, seorang bandit tidak dilahirkan induk ayam. 

baiklah, demi menjaga ketertiban, saya hanya memposting beberapa saja dulu,di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. di laot sapeue pakat, di darat laen keunira
  2. watee deuek saban-saban, na makanan, sidroe diseuba
  3. watee marit sang-sang malem that, hana pat mat janji meutuka.  
  4. tambah sendiri 
bivak emperom, 02012014