senirupa

Wednesday, November 25, 2009

Mereka di Kakilima


Kota tak lagi lugu
Seutas cambuk dilayangkan ke udara
Mendera kaki binatang
Penghuni pincang

Pada jalan dan trotoar
Api neraka di nyalakan
Memanggang doa-doa setengah matang

Ada yang mati seketika
Ketika areal kakilima dengan arogan dikosongkan
Lidah matahari menjalari los-los pasar
Tubuh kota berlendir
Dijilat kemiskinan

Banda Aceh, 21 Maret 2009