senirupa

Wednesday, November 25, 2009

gagal kawin

pada mulanya beberapa sikap bijak
seperti lilin yang tenang dalam ruang

beberapa hari kemudian
unsur-unsur logika mulai naik kepermukaan
memberi pertanyaan; "keren mana kau dan kekasih barunya?"

selang dua jam
hati panas mulai berdebar
mengajak pikiran bertengkar
"kesalahan terletak pada jidatmu yang lebar, karena kau tak siap
memberinya dua tiga Gram emas untuk DP lamaran"
tak salah jika ia menerima lamaran orang

7 Oktober 2009