senirupa

Wednesday, November 25, 2009

Cinta itu kebudayaan


Bagaimanapun ,
Cinta kita telah masuk jauh
Ke dalam hikayat orang berbudaya
Namun kita menampiknya

Kau penulis,
aku pembacanya
Berhari-hari kita bolak-balik surat kabar
Kita tetap jadi pembingung
Yang tak tau mengarahkan pikiran

Aku masih sendiri

Menyelesaikan tugu ingatan
Dan tak yakin mengartikannya dengan
Tafsir-tafsir fiktif

Aku pulang selepas magrib
Dan listrik sepanjang jalan mengajariku
Mengenal huruf balok pada neonbox 

Sejak kapan kau kenal cinta
Sejak tape recorder bekas
Rutin kuputarkan lagu qasidah?



Aku membenci kegagapan
Membohongi diri dengan parody yang masuk akal

Ah barangkali jika sudah pulas
Kita akan bergumam ; “cinta layak disebut budaya “
Karena semua orang fasih mendefinisikan

Tapi becak yang kau tumpangi ke tempat kerja
Mengingatkan aku pada nostalgia
Tentang kepungan asap knalpotnya yang boros
Dan kita harus mabuk, sayang
Sambil belajar mengarang kembali hikayat panjang
Walau itu pura-pura

2006