maka membunuh dengan kejam
jika ia melalaikan mataku
ia menggoda naluri rendah
jika ia menusuk perasaanku
ia tumpul bagi hatiku
jika ia beri kesempatan
sebaiknya aku waspada
jika ia ramah dengan senyum
sebenarnya umpan perangkap
jika ia mengaduk-aduk pikiran
aku wajib tenang
jika ia pilihan
pasti ada yang terbaik
jikapun kuperistrikan
aku tak punya jawaban
jika ia punya pilihan
peluang terbuka lebar
jika ia menentukan
aku menunduk saja
jika separuh hatinya terburai
aku minta dipertemukan
jika sekarang ia pelupa
terlalu sibuk ia mengingat
jika ada ia
harus ada aku
171006, (Nia, orang baik 2006)