senirupa

Wednesday, March 31, 2010

PULANGLAH, DEMI SECAWAN KOPI


ada yang menyarankanmu kembali
setelah waktu menggigau dengan bahasa kurang jelas
serta pelantun hikayat keliling mengajakmu
bertamasya dalam syair asmara

jangan ragu sayang
kemarin di antara penjual sirih
aku berteduh di bawah pohon asam

sedang buka-buka catatan harian
aku tertidur
terik siang mencandai aspal
bagiku kota kita telah binal

namun aku berharap engkau singgah sebentar

melantunkan sebaris ayat Qur-an
sebelum azan ashar
karena kota kita hilang ingatan
saat tekhnologi informasi menjalar
kedai-kedai kopi

sayang, pulanglah
engkau kan betah
menikmati secawan kopi
dan wifi free

kau boleh duduk berhari-hari

Banda Aceh di sebuah warung kopi. 21 januari 2010