senirupa

Thursday, June 6, 2013

Tuwan Takur dan Mitos Selangkangan


Tak perlu menunggu saatnya menjadi ganteng untuk sekedar berhura-hura dengan istri orang
kita dan mitos selangkang.Idrus Bin Harun. 2013

Bermodalkan muka pas-pasan dan sedikit wajah datar di tambah keluwesan dalam bergaul, anda dapat dengan mudah memancing sisi sensitif perempuan.

Satu lirikan memelas dan setengah senyuman Malem Diwa cukup buat anda, Anda tak perlu merogoh kantong hanya sekedar untuk mendekatkan mulut ke telinga siperempuan untuk membisikkan kata paling membuat ia merinding semisal: "Berikan aku kesempatan menemukan titik awal memulai relasi seksual!"
  
Di kampung Tuan Takur, segala sesuatu sudah pasti diukur dengan uang, jabatan, pengaruh serta seberapa dekatnya ia dengan penguasa. Tuan Takur yang dulunya seorang pengembara di belantara ibukota, setelah insaf dan pulang kampung, makin tergerak hatinya untuk tidak lagi mencukupkan diri dengan pendapatan pas-pasan.

di kampung kita yang penuh rahmat ini, selangkangan gratis tidak dapat dinikmati oleh setiap orang. hanya mereka yang dilindungi saja yang boleh menikmatinya. kalau tidak, maka tak cukup lembaran koran untuk menampung kabar tentang ditangkapnya pasangan 'adu selangkangan'. inilah negeri terindah tempat bermain kucing-kucingan. semakin sekaratnya waktu 'adu selangkangan', semakin nikmatlah mengasah pedang.


Kantor. 15 Februari 2013.