senirupa

Sunday, December 15, 2013

Kuwah Leumak dari Jakarta

Aceh. dinding Bivak Emperom KKB.

kuwah yang jakarta kirimkan ke perjamuan makan malam dari sejak kemerdekaannya dulu selalu saja habis kita santap tanpa bertanya, "ini kuwah, U (kelapa)-nya dari mana?". hingga, karena seringnya kita tak bertanya apa-apa, Jakarta dengan bebas mengirimkan apa saja; semut merah, moto krok bahkan roti bohong yang luarnya menarik.

Jakarta adalah tukang masak yang meracik semua keperluan makan malam kita sekeluarga. kita tinggal duduk dan berdoa. lalu, dengan rakus kita telan tanpa kita kunyah. lihat! Rupah meurupah  terjadi di meja makan kita meski sesama saudara. inilah makan malam paling hina turun menurun.

berkali-kali, kuwah leumak datang dengan aroma sedap nan bikin lapar. kuwah yang komposisinya termasuk air mata kita, u riek lampoh chik kita yang dicuri dengan dalih mengada-ada. Jakarta, meski pun tak cakap benar meracik, tapi tau benar selera orang kita.

yakinlah. kita malas bergerak ke dapur meracik kuwah leumak sendiri karena kita selalu puas dengan sebutan, turunan para raja. Apam!

akhir Desember 2013. bilikroepa Paskadom, KKB.