senirupa

Sunday, December 8, 2013

setelah ambil honor, ingin rasanya membeli kolor


apakah filsafat meransang kita dengan kehendak-kehendak?
apakah filsuf bercanda tentang hal-hal remeh dengan  raut serius?
kita mesti kembali pada lembaran yang sudah kita sudahi berpekan-pekan
menamatkan sekali lagi kecintaan kita pada sesuatu yang tak mendatangkan bahagia dalam bentuk uang

kita tak secerdas burung
meskipun berhari-hari belajar terbang

bagaimana hendak mengungguli angin
jika jarang berfirasat tentang badai

pulanglah dari rahasia
yang pada tahun-tahun sebelumnya kita sembunyikan
tunjukkan di mana alamat untuk kita titipkan berjilid-jilid gagasan

maka, kita berupaya belajar untuk selalu sinis
menenangkan kecamuk ketika mencurahkan pikiran

pada malam-malam tenang, kita tau tak bisa mencipta syair
tapi, dari jauh kita acapkali merindui sebaris pesan untuk melelapkan tidur
tidur yang selalu terganggu dengan jadwal-jadwal
tidur yang memerdekan perut kita dari keroncongan

segalanya terbayarkan
dengan sedikit basa-basi dan membubuhkan tandatangan
kita pantas mengantongi berlembar-lembar uang
mengistilahkan sesuatu seenak perut begitu meninggalkan perkantoran
bagi kita, memaki dalam bentuk-bentuk catatan
dapat dibenarkan
meskipun tanpa tanda petik

maka, untuk memastikan kita tak sekedar hidup
kita mesti terus memanjangkan pikiran dalam bentuk tulisan
meledakkannya di koran-koran

atas jasa itu
kita mendapat imbalan
untuk menambal sesuatu yang koyak
atau memugar apa-apa yang telah retak

tapi, kita tahu
beberapa potong kolor mesti diperbarui
dengan uang honor

06032011. minggu