senirupa

Saturday, June 7, 2014

"Dilarang Nyanyikan Lagu Ini Depan Komandan"


Seungkak Malam Seulanyan melalui Majelis Permusyawaratan Liriknya kembali menghadirkan lagu yang direkam persis sesudah lirik dan musik seadanya diciptakan. lagu itu menceritakan bagaimana sulitnya buang air besar pada saat jam malam diberlakukan ketika Aceh diterapkan sebagai Daerah Operasi Militer.
untuk urusan berak, ketika itu kita mesti meminta izin pada negara untuk menunaikannya. kuasa negara benar-benar kuat menghalangi hasrat berak.

Seseorang dalam lagu tersebut-jangan sebut namanya Bunga-persis tengah malam sesak berak, lantas bergegas turun dari ranjang menuju pintu untuk keluar. eh.. ternyata dia baru ingat, sedang diberlakukan jam malam sampai jam enam pagi. perutnya kian berontak mencapai klimaks. tentu, tak ada yang mampu menjinakkan isi perut jika bukan jamban. saat mendesak demikian, pikiran kreatifnya timbul. ia cari kantong palstik bekas belanjaan, ia buka dan berak di dalamnya. puass! kantong kresek itu ia tutup. tapi mau dibawa kemana?

tanpa pikir panjang, ia ke dapur. dibukanya jendela belakang. lihat kiri lihat kanan ia lempar kantong itu sekuat tenaga ke hutan rawa kecil belakang rumahnya. jendela ditutup.

sembari cebok, di belakang rumah terdengar sejumlah pria marah-marah. memaki dan hutan rawa kecil itu berubah menjadi ribut.

ia tutup jendela setelah mengintip apa yang terjadi, ia santai kembali tidur. malam memanjang seperti puisi asmara yang tak kreatif.

begitulah ceritanya. bagi yang ingin mendengar dan bernostalgia dengan jam malam, download di sini.(bagi yang masih trauma dengan jam malam. silakan abaikan saja).