senirupa

Saturday, September 26, 2015

di tepi zaman (lukisan Iswadi Basri)

"di tepi Zaman" Akrilik di atas kanvas.

Retaknya guci dan terhempas jauh dalam rawa bersama bongkahan tembok mengisyaratkan betapa kekinian Aceh direkam Wadi begitu sunyi. jauh dari hiruk pikuk politik-ekonomi paska damai. 

Masa lalu yang disimbolisasi dengan pinto khop nampak tegar dan monumental dan berada seakan jauh di belakang. 


Aceh yang sampai ke kita hari ini tak dapat kita pelihara dengan baik. wadi melalui komposisi naratif nan puitis ini nampak tak dapat menyembunyikan gelisahnya. di tepi zaman, rindu masalalu masih mendominasi di tengah jepitan masa kini yang masih belum bisa dibereskan oleh siapa pun penguasa.

Saya setuju, jika dikatakan secara bergerombol kita ingin kembali ke masa lalu setelah masa depan yang akhirnya mewujudkan diri paska damai tak sesuai harapan. masa lalu dan masa depan direkatkan oleh politik dan harapan. Aceh seolah terkesima dengan kemahsyuran masa lalu dan keinginan kuat untuk segera sampai ke titik masa depan. sebagai warga Aceh, Wadi adalah 'folder' kenangan. lewat lukisan-lukisannya, ia secara berkala mengkonkretkan kenangan itu. 

Menurut Wadi, lukisan ini ia kenakan harga Rp. 9.000.000. siapa saja berminat, boleh dihubungi via email.