http://geulanceng.blogspot.com/2014/03/sekoetoe-sekumpulan-kutu-kutu-dalam.html |
kemarin, kau boleh saja sangat cinta pada kedua orang tuamu karena mereka telah melahir dan membesarkanmu dalam jangka waktu lama. mereka mendanai seluruh perkembanganmu dari tidak bisa jalan hingga kau bisa lari sekencang rubah. dari kau tak tahu bahwa bumi itu bulat hingga kau sadar alam raya ini luas sekali.
hari ini, kau akan sangat benci pada keduanya. dan itu dimungkinkan setelah kau timbang-timbang kedua orang tuamu tidak sekepentingan denganmu. kepentingan amat berkuasa. mengalahakan alasan apapun, ikatan sekencang apapun dan sanggup memutuskan pertalian apapun.
besok, kau akan mencari seseorang maupun sekelompok orang yang sejalan dengan kepentinganmu. walau, orang dan sekelompok orang itu pernah berniat mencolek pantat saudara perempuanmu ketika ia bertamu ke rumahmu. orang dan sekelompok orang itu kini telah hebat, besar dan wibawanya disebar persekian detik oleh media massa yang tumbuh bak bulu ketiak di musim remaja. kau tentu tak lupa bagaimana bernafsunya orang dan sekelompok orang itu manakala saudara perempuanmu membalikkan badan setelah mengantar minuman di ruang tamu. kau juga tak lupa kala ia sepak ayam peliharaanmu karena lapar. semua tak pernah kau lupai. karena dulu, di sekolahmu, kau paling kuat menghafal. dari nama negara hingga mata uangnya, kau bisa hafal sehafal-hafalnya. kau tidak seamnesia orang-orang hebat yang bermukim di ujung Sumatera.
ketika orang dan sekelompok orang yang kini telah hebat itu menawarkan sesuatu yang menggiurkanmu dalam bentuk dana yang sangat besar, kau tidak bisa menolak dengan alasan, banyak saudara dan tetanggamu masih hidup di bawah garis kemiskinan. alasan masuk akal di tengah kondisi ekonomi yang brutal. kau semakin terlihat seperti pahlawan di mata saudara dan tetanggamu. karena engkau sudah mampu memberi mereka bantuan seadanya walau harus melalui proposal cilet-cilet.
karena kau terus-terusan menerima pemberian orang dan sekelompok orang itu, kau makin tersedot. kau kian Jawai, makin mabuk dengan peng grik. dunia kian indah bila kau menatapnya dari gulungan uang kertas seratus ribu rupiah.
lusa, kau minta orang dan sekelompok orang itu bekerja sama untuk mencapai tujuan yang bagi tetangga dan saudara-saudaramu amat politis. menjajakan diri bagimu adalah hal lazim dalam perkara kepentingan. karena yang akan tetap abadi tetaplah kepentingan. seperti yang kerap kau dengar di talkshow politik televisi.
ayammu, pantat saudara perempuanmu tak akan pernah kau perkarakan lagi karena, hari-harimu kian indah dengan boneka pemberian orang dan sekelompok orang itu mampu melelapkan tidurmu sedamai-damainya. SEKOETOE-mu abadi bersama masalah-masalah berat di sekitarmu.