senirupa

Sunday, July 13, 2014

Secuil Doa Untuk Mereka; Tadarus Mural II

Beberapa hari lalu saya di-sms oleh Iswadi Basri yang isinya begini, "lepas asar, saya jumpa sama bapak Imam Suja' untuk minta Izin buat mural di tembok belakang mesjid Muhammadiyah. insyaallah lepas taraweh kalau tidak hujan, kita mainkan Tadarus Mural dengan tema, secuil doa untuk mereka". Wadi adalah salah seorang pegiat Senirupa Banda Aceh yang tergabung dalam Jaroe [Jaringan Aneuk Rupa Nanggroe]. Muralnya bertebaran di tembok-tembok Banda Aceh yang dikerjakan secara bergotong royong bersama perupa lainnya.


Mesjid Muhammadiyah terletak di Jalan Profesor A. Majid Ibrahim kawasan Merduati yang berjarak beberapa meter dari kantor KIP Banda Aceh dan gedung PII. sementara Imam Suja' kalau saya tidak keliru adalah mantan ketua Muhammadiyah sekaligus anggota DPR- RI.

Namun, karena sesuatu dan lain hal, saya tidak sempat hadir dalam 'Tadarus Mural II' malam itu. oh ya, Tadarus Mural yang pertama sudah sukses dikerjakan bersama-sama kawan pada Ramdhan yang lalu. bertempat di lorong antara SMA 1 Banda Aceh dan SMP 1 Banda Aceh. Tadarus Mural pertama yang lalu mengambil tema tentang korupsi. hingga berjalan projek itu kira-kira 75 %, terjadi miskomunikasi antara pekerja rupa dengan jajaran pengurus desa Punge. sehingga mural tidak 100 % selesai. dan beberapa hari kemudian, Mural-mural itu sudah hilang ditimpa cat putih di atasnya. namun, sekarang cat putih itu memudar seiring waktu, mural korupsi itu kini mulai terlihat kembali.

kembali ke topik semula. Tadarus Mural II mengetengahkan tema tentang doa untuk Palestina. Wadi dan rekan-rekan memainkan mural yang amat sederhana. hanya melukis wajah dengan fokus hanya mata saja yang berlinang airmata. objek yang tidak jelas persisnya siapa itu. apakah wanita atau pria, memakai kafiyeh. terlihat dari ornamen nya.

Menurut Wadi, Mural dibuat sesederhana itu karena kekurangan cat dan media tembok yang tidak terlalu besar. "selain cat dan tembok, cuaca Banda Aceh juga sedang tidak stabil. kita putuskan untuk merespon sesederhana itu saja apa yang sedang terjadi di Palestina. setidaknya menjadi penggugah bagi pengguna jalan untuk turut membantu saudara kita di Palestina" ungkapnya.

Berikut gambar-gambar yang saya ambil malam kemarin. walau kabur, mungkin sudah mewakili.